Adjustment
Pengertian
Adjustment atau Penyesuaian diri adalah kata yang menunjukkan keakraban, pendekatan dari kesatuan kata. Penyesuian diri dalam ilmu jiwa adalah proses dinamika yang bertujuan untuk megubah kelakuannya agar terjadi hubungan yang lebih sesuai antara dirinya dan lingkungannya
Ciri-ciri Penyesuaian Diri yang Efektif
Individu yang mampu menyesuaikan diri dengan baik umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
A. Memiliki Persepsi Yang Akurat
Terhadap Realita.
Pemahaman atau persepsi orang terhadap realita berbeda-beda, meskipun realita yang dihadapi adalah sama. Perbedaan persepsi tersebut dipengaruhi oleh pengalaman masing masing orang yang tentunya berbeda dalam menghadapi realita, tapi orang yang memiliki penyesuain diri yang baik memiliki persepsi yang relatif dalam memahami realita.
B. Kemampuan untuk Beradaptasi dengan Tekanan atau Stress dan Kecemasan.
Orang yang mampu menyesuaikan diri, tidak terlalu menghindari munculnya tekanan dan kecemasan. Kadang mereka justru belajar untuk mentoleransi tekanan dan kecemasan yang dialami dan mau menunda pemenuhan kepuasan selama itu diperlukan demi mencapai tujuan tertentu yang lebih penting sifatnya.
C. Mempunyai Gambaran Diri yang Positif Tentang Dirinya.
Pandangan individu terhadap dirinya dapat menjadi indikator dari kualitas penyesuaian diri yang dimiliki. Pandangan tersebut lebih mengarah pada apakah individu bisa melihat secara harmonis atau sebaliknya dia melihat adanya berbagai konflik yang berkaitan dengan dirinya.Individu yang banyak melihat pertentangan-pertentangan dalam dirinya, ini bisa menjadi indikasi adanya kekurangan dalam penyesuaian diri.
D. Kemampuan untuk Mengungkapkan Perasaan.
Orang yang dapat menyesuaikan diri dengan baik di cirikan memiliki kehidupan emosi atau perasaan yang sehat. Orang tersebut mampu menyadari dan merasakan emosi atau perasaan yang saat itu dialami serta mampu untuk mengekspresikan perasaan dan emosi tersebut dalam spektrum yang luas, selain itu orang yang memilih kehidupan emosi yang sehat mampureaksi-reaksi emosi yang realitas dan tetap di bawah kontrol sesuai dengan situasi yang dihadapi.
E. Relasi Interpersonal Baik
Individu yang memiliki penyesuaian diri yang baik mampu mencapai tingkat keintiman yang tepat dalam suatu hubungan sosial. Dia mampu bertingkah laku secara berbeda terhadap orang yang berbeda pula. Dia mampu menikmati, disukai dan respek oleh orang lain disuatu sisi tetapi juga mampu memberikan respek dan menyukai orang lain.
Aspek-aspek Penyesuaian Diri
Mengenai aspek penyesuaian diri yang sehat adalah apabila individu memiliki empat aspek yaitu:
1. Kematangan Emosional
2. Kematangan Social
3. Kemampuan Intelektualnya.
4. Tanggung Jawab Personal.
Faktor Penyesuain Diri.
Penyesuaian diri yang baik yang selalu ingin diraih setiap orang tidak akan dapat tercapai kecuali bila kehidupan orang tersebut benar-benar terhindar dari tekanan, goncangan dan ketegangan jiwa yang bermacam-macam dan orang tersebut mampu untuk menghadapi kesukuran dengan cara objektif serta berpengaruh bagi kehidupannya serta menikmati kehidupannya dengan stabil, tenang, senang, tertarik untuk bekerja dan berprestasi.
Jenis Adjustment.
Tidak semua individu dapat menyesuaikan diri terhadap suatu keadan yang trejadi. Hal tersebut bisa disebabkan oleh berbagai hambatan seperti internal ataupun eksternal. Jika individu dapat menyesuaikan diri maka ia akan merasa puas dan bahagia. Akan tetapi, jika individu tidak dapat menyesuaikan diri maka ia akan merasa kecewa dan tidak puas. Mereka yang berhasil menyesuaikan diri disebut Adjusted Person, dan yang gagal menyesuaikan diri disebut Mal-adjusted person. Berikut jenis dari adujustment, diantaranya:
1. Well adjustment (Penyesuaian diri yang normal)
Kriteria Penyesuaian diri yang dikatakan normal menurut Schneiders (dalam Indarwati, 2012) adalah :
a. Ketiadaan Emosi Yang Berlebihan.b. Ketiadaan Mekanisme Psikologis.
c. Ketiadaan Perasaan Frustrasi Pribadi.
d. Pertimbangan Rasional Dan Kemampuan Mengarahkan Diri (Selfdirection).
e. Kemampuan Untuk Belajar.
f. Kemampuan Menggunakan Pengalaman Masa Lalu.
g. Sikap Realistik Dan Objektif.
2. Maladjustment (salah penyesuaian diri)
Kegagalan dalampenyesuaian yang normal dapat mengakibatkan individu menunjukkan suatu mekanisme penyesuaian yang salah. Hitandai dengan bentuk perilaku yang salah,,tidak terarah,tidak bertujuan,sikap tidak realistis dan agresif. Terdapat 3 bentuk reaksi, yaitu:
a. Reaksi bertahan
b. Reaksi menyerah
c. Reaksi melarikan diri
3. Pathological adjustment
Ada beberapa kriteria penyesuaian diri yang dikatakan sebagai penyesuaiaan yang abnormal / pathologis baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama, dapat digunakan untuk menentukan atau mengukur abnormalitas. Beberapa kriteria tersebut antara lain: Penyimpangan dari norma statistik, penyimpangam dari norma-norma social, gejala “salah-suai” (maladjustment), tekanan batin, dan ketidakmatangan (Colmen, dalam Winkel 1991).
DAFTAR PUSTAKA
Hurlock, Elizabeth B., Alih Bahasa: Med Meitasari T dan Muslichah Z.,1990. Perkembangan Anak Jilid I. (Jakarta : Erlangga, tt). hlm. 45.
Siswanto, Kesehatan Mental, Konsep, Cakupan dan Perkembangannya, (Yogyakarta: C.V Andi OFFSET, 2007), hlm. 35
Segel D. dalam Alexander A. Schneider, Personal Adjusment and Mental Healt. (Holt, Reinhart and Winston. 1974). hlm. 234.
REFERENSI GAMBAR
https://www.fotoinc.com/risk-adjustment-predictive-analysis
https://www.universitaspsikologi.com/2018/06/persepsi-penjelasan-pengertian-dan.html
http://bagastripujiantoro-blogspot.blogspot.com/2012/03/stress.html
https://www.psychologymania.com/2012/09/jenis-jenis-konsep-diri.html
https://www.psychologymania.com/2012/09/karakteristik-penyesuaian-diri.html
https://erpandsima.blogspot.com/2015/11/kekuasaan-dalam-hubungan-interpersonal.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar